faiz khotib

Jumat, 04 Januari 2008

Kualifikasi Guru/ Dosen Yang Islami

Dari sudut pandang sistemik, guru/dosen adalah sebuah prototipe teladan yang hidup. Maknanya, guru/dosen dismping mengajarkan ilmu,juga perlu memberikan tauladan kepada para peserta didik/mahasiswanya. dalam proses belajar mengajar di sekolah/kampus, peran guru/dosen sangat penting dan hendaknya mampu berfungsi sebagaimana orang tua yang mampu memahami, mengayomi dan memberikan persaan aman kepada peserta didik. Dalam proses materi-materi ke-islaman (dalam arti nilai-nilai substansial)tidak diberikan oleh seorang guru /dosen khusus (guru agama), meski pengajaran agama Islam tetap ada. Diharapkan seorang guru/dosen, apapun mata ajaran yang menjadi tanggungjawabnya,merupakan sosok yang mampu memberikan teladan perilaku Islami sekaligus memliki visi yang jelas dalam perannya mengembangkan pribadi siswa/mahisiswa muslim.Sesuai dengan pola perkembangan, anak lebih mudah mengikuti teladan perilaku yang bersifat visual dibandingkan dengan materi yang disampaikan secara klasikal dan verbalistik. Selain itu,siswa/mahasiswa lebih cenderung maneladani guru/dosen yang juga melakukan sesuatu seperti yang ia ajarkan kepada siswa/mahasiswa.Hal seperti yang paparkan oleh Yusanto Ismail Muhammad (Menggagas Pendidikan Islami,thn 2004, hal;92-93), maka guru/dosen perlu memenuhi kualifikasi sebgai berikut:
a. Amanah, yaitu bertanggungjawab dalam keberhasialn proses pendidikan.Ia betul-betul memiliki komitmen yang tinggi untuk membentuk kepribadian Islami pada diri peserta didik/mahasiswanya. Bila tidak, pendidkan yang diharapkan unggul hanya akan menjadi sebatas impian.
b. Kafa'ah atau memiliki skill(keahlian) dibidangnya. Pengajar yang tidak menguasai bidang yang diajarkannya baik dalam aspek iptek dan kehlian maupun tsaqafah Islam tidak akan mampu memberikan hasil optimal pada peserta didik. Dengan demiukian, penguasaan materi yang akan diajarkan penting dipahami oleh pengajar yang bersangkutan. Dalam keseharian, seorang guru/dosen di dorong untuk mengembangkan wawasan, baik terkait dengan dunia pewndidikan secara umum maupun di bidang ilmu yang menjadi spesialisasinya. Dan juga guru/dosen dituntut pula untuk memahami dengan seksama aspek paradigma pendidkan yang menjadi landasan visi,misi pendidikan sesuai jenjangnya.
c. Himmah atau memiliki etos kerja yang baik. Disiplin, tanggungjawab,kreatif,inovatif, dan tat kepada akad kerja dan tugas merupakan salah sdatu karakter orang yang beretos kerja tinggi.
d. Berkepribadian Islami. Guru/dosen harus menjadi teladan bagi siswa/mahasiswanya agar tidak hanya sekedar menjalanlkan fungsi mengajar melainkan juga fungsi mendidik. Artinya, upaya menanamkan kepribadian Islami kepada siswa/mahasiswa harus dimulai dengan tersedianya guru/dosen yang berkepribadian Islami kuat.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda